SAAT suami sedang marah sebaiknya tidak dibantah, sebab emosinya akan jauh lebih parah. Sejenak mengalahlah, begitu kemarahannya mereda barulah ajak untuk bermusyawarah. Justru dengan cara yang demikian bisa berakhir dengan indah, bukankah cinta mengajarkan sabar sebagai solusi hidup tercerah. Semoga kesabaranmu akan membawa kebaikan rumah tangga yang sebenar penuh anugerah. .
Saat suami hendak berangkat kerja demi mencari nafkah, biasakanlah mengantarnya hingga di depan pintu rumah. Katakanlah, “Sepulang kerja mau diberi hidangan apa, Yah?” Dengan cara demikian membuatnya bersemangat kerja dengan niat ibadah, begitu pekerjaannya selesai ingin melepaskan penat dengan masakan istri sholehah. Insya Allah rumah tangga yang demikian sebenar keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. .
Saat suami menunda-nunda shalat tegurlah, bukan dengan bahasa kasar tetapi dengan rayuan agar berkenan menjadikanmu makmum dalam beribadah. Peluk tubuhnya lalu tersenyumlah sembari berkata saatnya membangun romantisme terbaik di hadapan Allah. Menyatukan doa batin agar proses berkarib rumah tangga dapat dipermudah. Dengan kelembutan cintamu barangkali hatinya akan tergugah, sehingga kebaikan dan keselamatan pernikahan dapat sebenar tercurah. .
Saat suami pusing akibat pekerjaan yang melimpah, tawarkanlah memijat badannya untuk meringankan penat pikir yang membuatnya gelisah. Pijatan seorang istri akan meredakan segala resah, bukan tak mungkin stress yang menegak di kepala dapat pula rebah. Dengan begitu kemesraan dapat kian membuncah, karena istri turut berperan serta dalam meneduhkan jiwa suami yang sedang terhimpit lelah. Kesalingmengertian bisa menjadikan satu sama lain saling menyayangi dalam bentangan karunia Allah. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar